Mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar) merupakan mata kuliah yang mempelajari
tentang manusia, nilai, budaya dan masalah yang dihadapi masyarakat sehari hari. IBD
bukan musik, filsafat atau sastra. IBD
sebagai kacamata untuk mempertajam wawasan tentang budaya yang ada di sekitar masyarakat, yang berkembang dari dulu hingga
sekarang.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai mata
kuliah gabungan antara Filsafat, Teologi, Sejarah,
dan Seni
Komponen yang paling utama dalam membentuk Ilmu Budaya Dasar adalah
Filsafat, Teologi, Sejarah, dan Seni. Maka dari itu muncullah beberapa
pertanyaan, mengapa keempat ilmu tersebut yang terpercaya sebagai pokok Ilmu
Budaya Dasar yang memiliki obyek dan tujuan.
1. Filsafat
Filsafat berasal
dari bahasa Yunani “philosophia” yaitu philo yang
berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Jadi dapat
diartikan secara harafiah yaitu cinta kebijaksanaa. Filsafat sebagai
induk ilmu pengetahuan berusaha untuk
menjawab hal-hal esensial.
Ilmu Budaya
Dasar dan filsafat merupakan dua kata yang saling berkaitan baik secara
substansial maupun historis. Ilmu Budaya Dasar tidak terlepas dari filsafat
(substansial), begitu juga sebaliknya Ilmu Budaya Dasar memperkuat filsafat.
Bila dibandingkan
definisi filsafat dan kebudayaan, keduanya bertemu dalam hal berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir, sedangkan
filsafat adalah berfikir secara logis, sistematis dan universal.
Dengan demikian
terlihat jelas bahwa filsafat mengendalikan cara berfikir kebudayaan. oleh
karena itu perbedaan kebudayaan dapat dikembalikan kepada perbedaan filsafat.
2.
Teologi
Teologi atau
yang sering kita sebut ilmu agama, akan mengajarkan kepada kita tentang
manusia, sejarah manusia, tujuan manusia, serta tugas dan tanggung jawab sebagi
makhluk ciptaan Tuhan.
Sebagai ilmu agama mengajak manusia
untuk bertanggung jawab sebagai ciptaan Tuhan. Memelihara hubungan harmonis secara vertikal (kepada Tuhan) dan horisontal (kepada sesama manusia). Membekali
manusia untuk mencapai kehidupan bahagia secara jasmani dan rohani.
3.
Sejarah
Memberi andil
kepada manusia untuk lebih tau siapa dia sebenarnya. Sejarah menceritakan
kepada kita bagaimana orang-orang terdahulu mampu bertahan hidup dalam kondisi
yang belum seperti sekarang dalam arti menggantungkan hidup pada kondisi alam,
tidak hanya itu sejarah juga memberi kita pengetahuan tentang adat istiadat
serta pandangan hidup orang-orang terdahulu serta asal usulnya.
Mengajarkan manusia untuk memahami latar
belakang kehidupan. Memperkenalkan
manusia terhadap nilai-nilai seni.
Sebagai
sumber inspirasi untuk lebih mengenal sejatinya diri bagi seorang manusia.
4.
Seni
Diciptakan bukan
hanya sekedar untuk mengabadikan keindahan yang bersifat indrawi, melainkan
juga untuk menyampaikan gagasan atau ide dan nilai-nilai yang menjadi dambaan
setiap insan manusia.
Seni sebagai perwujudan
dan penghargaan manusia
terhadap keindahan dan
nilai-nilai dalam kehidupan manusia. Selain itu sebagai sarana
untuk menyampaikan gagasan dan
memperluas budi pekerti manusia, serta
untuk menyampaikan pesan moral kepada
setiap insan manusia yang menikmatinya.
Ilmu Budaya Dasar sebagai pendidikan Humaniora
Ilmu Budaya Dasar identik dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata Latin Humanus yang artinya manusiawi,
berbudaya dan halus (refined). Ilmu Budaya Dasar atau basic humanities tidaklah identik dengan the humanities atau pengetahuan budaya yang mencakup keahlian
filsafat dan seni.
The Humanities atau Humaniora itu
menurut L. Wilardjo adalah suatu sikap dan perilaku masa moril manusia terhadap
sesamanya. Jadi dapat dilihat definisi
Humaniora menurut L. Wilarjo adalah sebagai seperangkat sikap dan perilaku manusia.
Ilmu Budaya Dasar merupakan pendidikan
humaniora yang menyajikan
bahan pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu manusia lebih
manusiawi, mengarahkan
potensi budi manusia, menjadikan
manusia lebih bijaksana, mengenal
pola-pola nilai dan
istiadat secara luas dan mendalam,
mengutamakan kerjasama antara satu dengan yang lain.
Fungsi Akal dan Budi Bagi Manusia
Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat
alam yang dimiliki manusia. Dapat diartikan bahwa fungsi akal adalah untuk
berfikir perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat sesuatu demi
kelangsungan hidup manusia. Kemampuan berfikir untuk mengingat kembali apa yang
di ketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah.
Budi adalah merupakan sebuah unsur rohani dalam
kebudayaan. Budi
juga dapat diartikan sebagai batin manusia, panduan akal dan perasaan yang
dapat menimbang baik buruk segala sesuatu.
Manusia Termasuk sebagai Manusia
yang Berbudaya
Manusia adalah makhluk yang senantiasa mendaya gunakan
akal dan budinya untuk menciptakan kebahagiaan. Karena yang membahagiakan hidup
manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia
yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang
berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Unsur-Unsur Kebudayaan Menurut
Koentjaraningrat
Sistem
religi yang meliputi:
a. sistem kepercayaan
- sistem nilai dan pandangan hidup
- komunikasi keagamaan
- upacara keagamaan
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
- kekerabatan
- asosiasi dan perkumpulan
- sistem kenegaraan
- sistem kesatuan hidup
- perkumpulan
Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
- flora dan fauna
- waktu, ruang dan bilangan
- tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
- lisan
- tulisan
Kesenian yang meliputi:
- seni patung/pahat
- relief
- lukis dan gambar
- rias
- vokal
- musik
- bangunan
- kesusastraan
- drama
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
- berburu dan mengumpulkan makanan
- bercocok tanam
- peternakan
- perikanan
- perdagangan
Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
- produksi, distribusi, transportasi
- peralatan komunikasi
- peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
- pakaian dan perhiasan
- tempat berlindung dan perumahan
- senjata
3 Jenis Pandangan Hidup
Manusia
a. Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang
mutlak kebenarannya
b. Pandangan
hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna
yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
- · Mustopo, M Habib (1930), Ilmu Budaya Dasar (Kumpulasn essay-manusia budaya)
- · Widagadho Djoko, dkk. 1999. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT Bumi Aksara
- · W.M.M. Supartono. 1992 : Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:Ghalia Indonesia
- · Ir. Drs. M. Munandar Sulaeman, Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar
- · Drs. Joko Tri Prasetyo, dkk., Ilmu Budaya Dasar
- · Dr. Elly M. Setiadi, M. Si., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar edisi kedua